Beberapa hari yang lalu gak sengaja ngebuka blog gw ini (temen sih yang ngebuka, iseng2 nyari nama gw di google gitu), gw kaget juga ini blog masih idup, gw sendiri udah lupa malah kalo pernah punya blog.
Hmm...kebetulan juga teman-teman di Indo suka nanyain kabar n cerita2 sehari-hari gw di Tucson, so....I decided (just now) kalo gw mo bikin ini blog idup lagi deh, so temen2ku yang nun jauh di sana, ya Bandung, ya Jakarta, ya seluruh Indonesia, ya Malaysia, ya Singapur, ya Aussie, ya Japan, ya Belanda, dll...seneng deh punya temen tersebar di mana2 :), bisa tau how am I doing here (emang ada yang nanya yah? kekekeekkk). Kalo mau kalian bisa leave me a comment too, atau isi shoutboxnya aja, so I can know your visit, kalo gak juga ya gak papa :)
OK, here's my story...
Sebenernya saat ini, detik ini, seharusnya aku lagi nulis paper, namun berhubung lagi tidak ada ide, jadi aku putuskan untuk menulis di blog ini saja terlebih dahulu (iiihh, gw ko ngomongnya jadi baku gini yah? hihihihi....really doesn't sounds like me...ok deh...back to the "real" Merien)
pokonya sapa tau abis nulis blog ini jadi ada ide buat nulis paper ;)
Dear friends,
All kinds of feelings and emotions mixed up together in my heart nowadays.
I feel so grateful that God give me this opportunity to continue my study here in US (most of you know me so well, that you should have known my very deep desire to continue my study).
Yes, I'm so grateful...
But you know what? I feel kind of lonely too, especially during weekends...I really miss to hang out with you guys...go to karaoke...sing like a "crazy maniac", heheheh....eat at Solaria....watch movie...."window" shopping at the mall, do jogging at Senayan (ini sih gak sering yah, kekekekek...ketawan bgt jarang olahraga...hihihihi..)
Well, I do have friends here, from Russia, Argentina, Japan, Mexico, Peru, US and many Indonesian friends, and they are very nice too...but still, I haven't known them for long, so at this moment all I can think about is you guys :(
I'm sure, as time goes by, those lonely feelings will go away, but when that time comes, it doesn't mean that I will forget you, my dearest friends...
You are my friends and always will be :)
Thank you for your supports through emails or sms, and even phone calls (meski sebenernya kalo ditelpon gw mesti ikut bayar airtime sih, heheheh...tapi bener deh gw seneng banget pas ada temen yang nelpon, thanks ya guys :) )
Sebenernya aku pengen cerita nih....
Aku merasa seperti sedang melakukan kuliah lapangan di pedalaman rimba amazon, di mana aku tak tahu apa yang akan kutemui di sepanjang jalanku melintasi rimba itu, yang kutahu hanyalah bahwa di ujung rimba itu aku akan menemukan sungai yang kucari-cari dan sungai itu pun bukanlah tujuan akhirku, tapi sungai itu akan kulalui dengan menggunakan sebuah perahu sederhana yang ada di sana menuju tujuan akhirku yang sebenarnya.
(bingung yah? heheheh..... sama....hiihihi)
Dan saat ini, detik ini, aku sedang berada di tengah-tenah rimba itu, di mana aku sedang terjebak di dalam lumpur hisap yang terus menarikku ke dalamnya.
Aku meronta dan meronta, namun semakin aku meronta semakin kuat juga lumpur itu menghisapku ke dalamnya. Aku mencari apapun yang dapat kuraih dari sekitarku agar aku dapat memegangnya dan menjadi tumpuanku agar aku dapat menarik seluruh tubuhku dari lumpur hisap ini.
(Pasti udah pada boring n bilang "ih, si merien teh ngomong apaan sih, straight to the point aja atuh neng" heheheheh)
Ini nih transletannya yah:
Temen2 tahu kalo aku memilih untuk masuk ke dunia yang "baru" buatku. Temen2 yang kita sama2 dulu kuliah atau kerja bareng aku, tau banget dunia seperti apa sih yang selama ini menjadi duniaku.
Saat aku memutuskan untuk menjadi seorang "anthropologist" ,ini bukan keputusan gampang, aku lama mempertimbangkan tawaran ini, I asked God, aku sangat bingung waktu itu, karena aku memang tertarik dengan pendekatan "Biology" dalam anthropology ini, tapi dunia anthropology yang benar2 anthropology sangatlah berbeda dengan dunia biology.
Aku tahu tujuanku ke mana, apa yang mau aku capai, apa yang mau aku "geluti" di dunia "anthro-bio" ini, tapi yang aku gak pikirkan saat itu adalah untuk mencapai tujuan itu aku harus melalui "rimba" yang aku benar2 buta sama sekali.
So here I am....in the middle of the jungle...
To be honest, it's difficult for me...
Yah itu dia tadi rasanya...kaya lagi di dalem lumpur hisap, that I almost can't breath, but udah mulai ada akar gantung dari pohon yang bisa aku raih untuk bisa mempertahankan kepalaku tetap di atas sehingga aku masih bisa bernafas...
And I cried "Help...Help..." with my remained strength.
Kalo lagi dalam keadaan seperti ini, teman2 tau....what I need is TLC....Tons Lots of Chocolate...
No comments:
Post a Comment